Minggu, 13 Februari 2011

WAJAH SOE SONTAK BERUBAH

SEJAK mendapat informasi bahwa Presiden SBY akan mengunjungi Atambua, Kabupaten Belu, melalui jalan darat dan beristirahat dua jam di SoE, Bupati TTS, Ir. Paulus VR. Mella dan Wakil Bupati TTS, Drs. Benny A.Litelnoni terus menggelar rapat muspida untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menerima kedatangan orang nomor 1 Indonesia itu.

Rapat persiapan terus dilakukan, termasuk persiapan perbaikan dan pembersihan jalan negara mulai dari Batu Putih hingga Polen, Kecamatan Mollo Selatan.

Demikian juga kantor daerah dan DPRD TTS ditata rapi hingga taman dan persiapan ruang sholat yang disepakati menggunakan ruang kerja Sekda TTS dan ruang sidang DPRD sebagai ruang makan dan acara resepsi bersama unsur muspida dan para menteri.

Rencana transit SBY dan rombongan ini berubah, Selasa (8/2/2011) tengah malam. Saat itu bupati bersama anggota muspida dan panitia sedang melakukan rapat pemantapan, tiba - tiba sebuah surat dari Pemerintah Propinsi NTT masuk melalui mesin fax di Kantor Bupati TTS. Surat itu memberitahukan bahwa tanggal 9 Februari 2011 SBY dan Ibu Ani Yudhoyono bermalam di SoE.

Melalui surat itu juga Pemprop meminta pemerintah daerah setempat dan panitia segera mempersiapkan rumah jabatan bupati untuk penginapan Presiden dan Ibu Negara. Suasana saat itu sontak berubah, antara bingung dan kaget, karena waktunya begitu singkat dan serba mendadak.

"Setelah mendapat fax itu, saya merasa kaget dan terharu, Bapak Presiden mau bermalam di rumah jabatan yang begitu sederhana. Saat itu juga semua persiapan berubah. Persiapan fokus di rumah jabatan," kata Paulus Mella di sela-sela penataan rumah jabatan, Rabu (9/2/2011) pagi.

Sejak tanggal 8 Februari malam, semua barang milik pribadi bupati mulai diangkut ke rumah pribadi. Panitia sibuk membersihkan semua fasilitas yang ada hingga persiapan kamar tidur dan ruang makan bagi Presiden dan Ibu Negara sambil menunggu tempat tidur SBY yang didatangkan dari Kupang, yang baru tiba pukul 13.00 Wita.

Semua pihak terlibat dalam persiapan itu sesuai tugas masing-masing. Pihak kepolisian melakukan pengamanan di sepanjang jalan yang dilintasi SBY hingga depan  rumah jabatan. Demikian juga anggota Kodim 1621 TTS dan Brimobda NTT serta pasukan Gegana yang mensterilkan rumah jabatan dan sekitarnya.

Belasan anggota TNI AD bersenjata lengkap melakukan pengintaian di sekitar rumah jabatan mulai bergeser mencari tempat dan menempati toko-toko berlantai tiga dan empat hingga SBY melanjutkan perjalanan darat menuju Atambua.

Sejak hari Rabu (9/2/2011), pengamanan di rumah jabatan dan sekitarnya hingga radius 1 km sangat ketat. Jalan Diponegoro menuju rumah jabatan bupati disteril oleh pihak kepolisisan. Yang boleh melintasi jalan itu sampai di rumah jabatan hanya panitia yang mengenakan tanda pengenal.

Rabu, 9 Februari 2011, pukul 14.00 Wita, warga Kota SoE mulai berdatangan. Mereka berjejer di sepanjang jalan negara mulai dari batas kota hingga rumah jabatan. Mereka  sangat merindukan kedatangan SBY hingga tiba pukul 19.35 Wita.

Kedatangan rombongan SBY ini disambut dengan teriakan histeris oleh warga Kota SoE hingga meneteskan air mata haru.

Untuk pengamanan di sekitar rumah jabatan, anggota keamanan dari berbagai satuan hingga panitia dan wartawan serta petugas penjemputan (natoni) harus hadir lebih awal.

Ketika mobil rombongan memasuki Kota SoE, terdengar teriakan histeris warga dan pejabat. Mereka  yang sekian lama menunggu di depan rumah jabatan pun turut histeris dan meneteskan air mata haru.

Para pejabat dan anggota muspida berdiri berjejer di pintu masuk untuk bersalaman dengan SBY dan Ibu Ani Yudhoyono setelah diterima oleh Paulus Mella dan Ibu Rambu Atanau.

SBY dan Ibu Ani Yudhoyono diterima dengan adat natoni dan pengalungan selimut sebagai ungkapan selamat datang bagi tamu.

Presiden dan Ibu Negara dituntun Paulus Mella dan Ibu Ketua PKK Kabupaten TTS masuk ke dalam rumah jabatan sambil memperkenalkan para pejabat dan anggota muspida serta pimpinan DPRD setempat diikuti para menteri dan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya bersama Ny. Lucia Andinda Lebu Raya.

Para menteri dan Gubernur NTT mengantar SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sampai di halaman rumah jabatan untuk beristirahat sebelum keesokan harinya melanjutkan perjalanan menuju Atambua. Saat itu semua aktivitas di rumah jabatan diambil-alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan layaknya di Istana Presiden.

Demikian juga Bupati Mella dan ibu, Wakil Bupati Benny Litelnoni dan ibu serta anggota Muspida, semua pejabat dan panitia kembali ke rumah masing-masing.

Meski demikian, pengamanan dalam Kota SoE terus berlanjut hingga Kamis (10/2/2011), setelah rombongan SBY melanjutkan perjalanan ke Atambua.

Warga TTS tidak puas sebatas menjemput. Ketika SBY dan rombongan hendak berangkat ke Atambua pun ribuan warga bersama anak-anak sekolah memadati jalan mulai dari depan Pos 1 Kota SoE sampai di perbatasan TTS dan TTU. Keberangkatan RI 1 ini juga dilepas dengan adat natoni dan pengalungan selimut sebagai ucapan selamat jalan yang diringi dengan tarian daerah setempat.

Dari halaman depan rumah jabatan terdengar teriakan histeris masyarakat di sepanjang jalan hingga rombongan meninggalkan Kota SoE. Selamat jalan Presiden. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar